TERBARU

Pers dalam Kondisi Darurat!


Dunia pers Indonesia saat ini dinilai dalam kondisi darurat. Hal itu salah satunya tak lepas dari maraknya fenomena clickbait dalam judul-judul pemberitaan.

"Pers kita memang sedang tidak baik-baik saja. Bahkan dalam berbagai kesempatan, saya sampaikan bahwa kondisi media Indonesia ini dalam kondisi darurat," kata Ketua Forum Pemred Arifin Asydhad dalam diskusi MNC Trijaya bertajuk "Mau Dibawa ke mana Industri Pers Kita?", Sabtu, 4 Februari 2023.

Menurut Arifin, timbulnya kondisi darurat tersebut tak terlepas dari ekosistem yang diatur oleh platform global dalam dunia pers saat ini. Ekosistem tersebut pada akhirnya menjadi pemicu maraknya fenomena clickbait.

"Saya bilang darurat karena apa? Karena saat ini media kita clickbait-nya luar biasa. Walaupun sebetulnya tidak semua," tutur Arifin.

Dikatakan Arifin, hal yang paling penting dalam ekosistem media massa saat ini adalah distribusi. Dia menilai, sebetulnya media massa sudah mumpuni dalam memproduksi suatu konten sejak dulu.

Hanya saja, antara masa kini dengan dulu, terjadi perbedaan dalam hal distribusi konten. Dijelaskan Arifin, dahulu media massa memegang distribusi konten, sedangkan saat ini tidak lagi. Hal itu terjadi akibat perkembangan teknologi yang mengubah pola perilaku masyarakat dalam mengonsumsi suatu konten.

"Kalau kita bisa perbaiki dari sistem distribusi, saya yakin itu akan bisa membuat media massa kita kembali kepada jalan yang benar. Kita selama ini sudah tersesat, sudah hampir 10 tahun, sekarang kita harusnya kembali dengan fokus kepada jurnalisme yang berkualitas, memperhatikan kualitas konten," ungkap Arifin.

Sebelumnya, saat puncak Hari Pes Nasional (HPN) 2022 di Kota Kendari pada Rabu (9/2/2022) lalu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S Depari menegaskan komunitas pers perlu mawas diri dan terus berbenah diri. Sejumlah pembenahan yang harus dilakukan, menurut Atal, di antaranya pers harus mengendalikan arus jurnalisme clickbait yang semakin deras, khususnya pada jalur jurnalisme online.

“Pers harus memperbaiki kualitas pemberitaan dan sedapat mungkin menghindari tren pemberitaan yang bias, provokatif, bombastis. Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga independensi media,” kata Atal S Depari.

Jurnalisme clickbait atau umpan klik adalah jurnalistik yang mengedepankan judul berita untuk menimbulkan rasa penasaran dan keingintahuan pembaca sehingga mengeklik link judul berita tersebut. Umumnya, saat link judul berita itu diklik, isinya tidak sesuai dengan perkiraan.

SUMBER : beritasatu

No comments