Kejenuhan Industri Sawit
![]() |
Prof.Dr.Bayu Krisnamurthi. [Herman Zakaria/Liputan6] |
“Industri sawit menjadi
contoh nyata kesuksesan industrialisasi Indonesia di sektor pertanian. Kami
semua memandang bahwa program hilirisasi ini sangat penting dan sangat
strategis, dan sangat tepat,” urai Ketua
Asosiasi Agribisnis Indonesia Prof. Bayu Krisnamurthi dalam Seminar Nasional
Huluisasi dan Hilirisasi Sawit sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia serta Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Energi Nasional pada
pertengahan Maret 2025.
Prof. Bayu menyoroti hilirisasi
sawit yang menunjukkan peran luar biasa menjadi produsen dan eksportir komoditas
sawit terbesar di dunia.
“Perlu digarisbawahi
kata eksportir terbesar ini makanya harus dipertahankan. Karena ini
mengindikasikan hilirisasi dan industrialisasi sawit Indonesia itu mampu
menciptakan produk maupun industri yang memiliki daya saing global. Dia bukan
industri yang terlindungi hanya sekedar ada karena proteksi, tapi betul-betul
masuk ke dalam pasar dan bertarung di pasar dunia,” ujar Prof.Bayu.
Kendati demikian,
Prof.Bayu menyoroti bahwa industri sawit mulai menunjukkan tanda-tanda adanya
kejenuhan dalam produktivitas bahkan mulai menurun atau levelling off.
Jalan keluarnya adalah
pelaku industri perlu mengembangkan variasi produk untuk mengatasi kejenuhan
industri sawit di Indonesia.
“Kita memandang penting
sekali untuk mengambil pelajaran dari sawit Indonesia dan melihat apa dari
pelajaran itu yang bisa kita sarankan untuk hilirisasi pertanian ke depan.
Salah satu kata kuncinya, paling tidak ada beberapa, tapi salah satu kata
kuncinya dari keberhasilan hilirisasi sawi adalah huluisasi. Hilirisasi dan
huluisasi tidak dapat dipisahkan,” pungkasnya.
Rayhan Sukoco/majalah sawit indonesia
No comments