Naik 10 Persen, Ekspor Kopi Olahan Nasional
“Kementerian Perindustrian terus aktif mendorong pengembangan industri pengolahan kopi di seluruh Indonesia agar meningkatkan nilai sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai menghadiri Panen Raya Kopiengaku dan Temu Temu Selasa, 8 8
Menurut Menperin, kinerja ekspor kopi olahan yang positif tersebut disebabkan beberapa faktor seperti peningkatan produktivitas di sektor industri dan naiknya harga komoditas.
Apalagi Indonesia adalah negara penghasil biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Bra s il, Vietnam dan Kolombia Ini menjadi potensi pengembangan industri pengolahan kopi di dalam negeri komposii 72,84 persen merupakan jenis kopi robusta dan 27,16 persen jenis kopi arabika ,” ungkap Airlangga.
Di samping itu, Indonesia juga memiliki berbagai jenis kopi spesial yang dikenal di dunia, termasuk Kopi Luwak dengan rasa dan aroma khas sesuai indikasi geografis yang menjadi keunggulan Indonesia. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 22 Indikasi Geografis untuk kopi Indonesia, di antaranya Kopi Arabika Gayo, Kopi Arabika Toraja, Kopi Robusta Pupuan Bali, Kopi Arabika Sumatera Koerintji, Kopi Liberika Tungkal Jambi dan Kopi Liberika Rangsang Meranti.
“Kami pun mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Temanggung, karena sudah ada dua Indikasi Geografis untuk kopi dari Temanggung yang telah terdaftar, yaitu Kopi Arabika Jawa Sindoro-Sumbing dan Kopi Robusta Temanggung,” sebut Menperin.
Guna memacu pengembangan industri pengolahan kopi di Temanggung, Kemenperin telah memberikan bantuan mesin dan peralatan untuk pascapanen kopi sejak tahun 2015, di antaranya mesin pengupas kulit buah kopi, mesin sortasi biji kopi, mesin sangrai kopi, mesin pe mbubuk, mesin pe mbubuk press kopi, penah mesin kopi kopi, mesin perajangan tembakau, mesin tepung jagung, dan mesin pengolah singkong.
“Bantuan itu diharapkan mendukung kualitas pengolahan kopi dalam setiap rantai nilainya, sehingga kopi Temanggung dapat berkembang dan mendapatkan nama baik di dunia internasional,” tegas Airlangga.
Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto menambahkan, dalam rangka meningkatkan kinerja industri nasional termasuk sektor pengolahan kopi di tengah menghadapi era globalisasi perdagangan dan pasar bebas, upaya strategi guna yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan produktivitasnya.
Langkah-langkah tersebut, antara lain melalui penggunaan teknologi yang meningkatkan efisiensi dan inovasi , meningkatkan kualitas produk dengan penerapan sistem manajemen mutu dan keamanan , serta pengembangan dan versifikasi produk menyesuaikan dengan permintaan pasar .
“ Dengan potensi pasar dalam negeri yang masih berkembang, kebijakan pengembangan industri pengolahan kopi di dalam negeri yang juga perlu dijalankan adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) seperti barista, roaster, dan penguji cita rasa atau cupper ,” sebut Panggah.
Selanjutnya, dilaksanakan secara terintegrasi peningkatan nilai tambah biji kopi di dalam negeri dan peningkatan mutu kopi olahan terutama kopi sangrai ( kacang panggang ) melalui penguasaan teknologi pemanggangan . Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk industri pengolahan kopi ,” jelasnya .
Panggah menambahkan, tertarik untuk mendorong industri pengolahan kopi nasional untuk memperluas pasar ekspor khususnya ke negara-negara berkembang seperti Asia, Timur Tengah dan Afrika selain negara tujuan ekspor tradisional .
SUMBER: kemenperin.go.id
No comments