TERBARU

Naik 10 Persen, Ekspor Kopi Olahan Nasional



Industri pengolahan kopi nasional mampu memberikan kontribusi signfikan terhadap  devisa negara dari   nilai  ekspor yang mencapai USD469,4 juta pada 2017   atau  naik  10 persen  dibandingkan  tahun  sebelumnya  .      


“Kementerian Perindustrian terus aktif mendorong pengembangan industri pengolahan kopi di seluruh Indonesia agar meningkatkan nilai sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai menghadiri Panen Raya Kopiengaku dan Temu Temu Selasa, 8 8


Menurut Menperin, kinerja ekspor kopi olahan yang positif tersebut disebabkan beberapa faktor seperti peningkatan produktivitas di sektor industri dan naiknya harga komoditas.


Apalagi  Indonesia  adalah negara  penghasil  biji  kopi terbesar keempat di dunia setelah Bra s il, Vietnam dan Kolombia Ini menjadi potensi pengembangan industri pengolahan kopi di dalam negeri komposii 72,84   persen  merupakan  jenis kopi robusta dan  27,16 persen jenis kopi  arabika ,” ungkap Airlangga.


Di samping itu, Indonesia juga memiliki berbagai jenis kopi  spesial  yang dikenal di dunia, termasuk Kopi Luwak dengan rasa dan aroma khas sesuai indikasi geografis yang menjadi keunggulan Indonesia. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 22 Indikasi Geografis untuk kopi Indonesia, di antaranya Kopi Arabika Gayo, Kopi Arabika Toraja, Kopi Robusta Pupuan Bali, Kopi Arabika Sumatera Koerintji, Kopi Liberika Tungkal Jambi dan Kopi Liberika Rangsang Meranti.


“Kami pun mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Temanggung, karena sudah ada dua Indikasi Geografis untuk kopi dari Temanggung yang telah terdaftar, yaitu Kopi Arabika Jawa Sindoro-Sumbing dan Kopi Robusta Temanggung,” sebut Menperin.


Guna memacu pengembangan industri pengolahan kopi di Temanggung, Kemenperin telah memberikan bantuan mesin dan peralatan untuk pascapanen kopi sejak tahun 2015, di antaranya mesin pengupas kulit buah kopi, mesin sortasi biji kopi, mesin sangrai kopi, mesin pe mbubuk, mesin pe mbubuk press kopi, penah mesin kopi kopi, mesin perajangan tembakau, mesin tepung jagung, dan mesin pengolah singkong.


“Bantuan itu diharapkan mendukung kualitas pengolahan kopi dalam setiap rantai nilainya, sehingga kopi Temanggung dapat berkembang dan mendapatkan nama baik di dunia internasional,” tegas Airlangga.


Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto menambahkan,  dalam rangka meningkatkan kinerja industri nasional termasuk sektor pengolahan kopi di tengah menghadapi era globalisasi perdagangan dan pasar bebas, upaya strategi guna yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan produktivitasnya.


Langkah-langkah tersebut, antara lain melalui  penggunaan  teknologi yang meningkatkan efisiensi dan inovasi meningkatkan kualitas produk dengan  penerapan  sistem manajemen mutu dan keamanan , serta  pengembangan dan  versifikasi produk menyesuaikan dengan  permintaan pasar .


Dengan potensi pasar dalam negeri yang masih berkembang, kebijakan pengembangan industri pengolahan kopi  di dalam negeri yang juga perlu dijalankan adalah  peningkatan kapasitas sumber daya manusia  (SDM)  seperti  barista, roaster,  dan  penguji cita rasa  atau  cupper ,” sebut Panggah.


Selanjutnya, dilaksanakan secara terintegrasi peningkatan  nilai tambah biji kopi di dalam negeri dan peningkatan   mutu kopi  olahan terutama kopi  sangrai  (  kacang panggang  ) melalui  penguasaan teknologi  pemangganganKompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk industri pengolahan kopi ,” jelasnya .


Panggah menambahkan, tertarik  untuk mendorong  industri  pengolahan kopi nasional untuk memperluas pasar ekspor khususnya ke  negara-negara berkembang seperti Asia, Timur Tengah  dan  Afrika selain negara tujuan ekspor tradisional .


SUMBER: kemenperin.go.id

No comments