Islamolog yang Dipilih Paus Jadi Uskup Purwokerto
Pentahabisan Mgr. Christophorus Tri Harsono [via pena katolik] |
Sukacita tampak di wajah umat Katolik
yang memenuhi Graha Widyatama Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Selasa, 16 Oktober 2018, umat Katolik Keuskupan Purwokerto mendapat gembala
baru. Dialah Mgr. Christophorus Tri Harsono, Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor
yang telah dipilih Paus Fransiskus menjadi Uskup Purwokerto pada tanggal 14
Juli 2018.
Mgr. Tri Harsono ditahbiskan menjadi Uskup menggantikan Mgr.
Julius Kema Sunarka yang telah mengundurkan diri karena memasuki usia pensiun.
Keuskupan Purwokerto mengalami sede vacante (kekosongan tahta gerejawi) selama
kurang lebih satu tahun. Keuskupan Purwokerto adalah keuskupan sufragan pada
Provinsi Gerejani Keuskupan Agung Semarang.
Dalam upacara agung, Monsinyur Tri Harsono ditahbiskan oleh Uskup
Penahbis Utama Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko dan Uskup
Penahbis pendamping Uskup Malang Mgr. Pidyarto Gunawan dan Uskup Bogor
Mgr. Paskalis Bruno Syukur. Uskup terpilih berkomitmen melaksanakan tugasnya
dengan baik.
“Saya berkomitmen, kapanpun gereja membutuhkan, saya siap. Apapun
yang Sri Paus minta, saya laksanakan. Martabat Uskup adalah suatu anugerah
istimewa yang pantas disyukuri sekaligus suatu salib indah yang mesti
ditekuni,” ungkapnya.
“Panggilan ini adalah rahmat untuk semakin dekat dengan Tuhan,
agar makin dapat melayani gereja,” lanjutnya.
Mgr. Tri Harsono, lahir di Bogor 18 Januari 1966. Ia menyelesaikan
pendidikan dasar di Bogor, kemudian melanjutkan pendidikannya ke Seminari
Menengah Stella Maris Bogor dan Seminari Tinggi St. Petrus-Paulus Bandung.
Tugas pastoral pertamanya setelah ditahbiskan menjadi Imam pada 5
Februari 1995 adalah menjadi pastor vikaris di Paroki Maria Tak Bernoda,
Rangkasbitung (1995-1996). Setelah itu pindah ke Bogor untuk menjadi pamong di
Seminari Menengah Stella Maris (1996-1998). Pada 1998-2001 ditugaskan
melanjutkan studi bahasa dan budaya Arab di The
Center or Arabic Studies of Comboni Missionaries, Cairo, Mesir, dan Pontifical Institut for Arabic & Islamic
Studies (PISAI), Roma, Italia.
Setelah kembali ke Indonesia, ia mendapat perutusan sebagai dosen
Islamologi pada Fakultas Filsafat Unpar sampai sekarang. Mgr. Tri Harsono
pernah juga merangkap menjadi Rektor Seminari Tinggi St. Petrus Paulus, Bandung
(2002-2005 dan 2008-2014). Ketika menetap di Bandung ia aktif melibatkan diri
dalam berbagai kegiatan dialog antarumat beragama dan akrab dengan berbagai
tokoh lintas agama.
Hadir pada upacara Tahbisan ini Duta Besar Vatikan untuk Indonesia
Mgr. Piero Pioppo, beberapa Uskup dari beberapa keuskupan, Dirjen Bimas Katolik
Eusabius Binsasi, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, rohaniwan/wati, serta
sekitar 5000 umat Katolik Keuskupan Purwokerto dan sekitarnya.
Proficiat, Monsinyur Tri! (kemenag)
No comments