Modoinding, Sentra Hortikultura Indonesia Timur
Kentang Super Jhon. [istimewa] |
Kawasan Modoinding sudah lama dikenal
sebagai daerah sentra hortikultura sayuran terbesar di Sulawesi Utara.
Kecamatan yang identik dengan hasil pertanian ini menjadi sentra produksi
terbesar di kawasan Timur Indonesia bagi segala jenis sayuran seperti kentang,
wortel, bawang daun, labu, tomat, bawang merah hingga bawang putih.
Khusus untuk kentang, Kawasan
Modoinding bahkan tercatat sebagai produsen terbesar di daratan Pulau Sulawesi
atau nomor 9 terbesar di Indonesia. Urat nadi kehidupan masyarakat Modoinding
seolah tak bisa dilepaskan dari kentang dan sayuran lainnya. Kementerian
Pertanian terus mendorong pengembangan di kawasan yang dikenal sebagai “The
kitchen of Business” Wilayah Indonesia bagian timur ini.
Direktur Jenderal Hortikultura
Prihasto Setyanto saat menghadiri Modoinding Potato Festival ke-6
(MPF) di Desa Sinisir, Kecamatan Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan (12/9)
menyebut pihaknya pada tahun 2019 mengalokasikan sekitar 13,5 Milyar untuk
pengembangan hortikultura di Minahasa Selatan. Anggaran tersebut digunakan
untuk mendukung pengembangan kawasan bawang putih, buah-buahan dan aneka
sayuran.
“Kawasan Modoinding selain cocok
untuk kentang, juga sesuai untuk budidaya bawang putih. Tahun ini kami
alokasikan 225 hektar bawang putih. Tahun depan rencana dialokasikan lagi 200
hektar. Jadi total akan ada sedikitnya 425 hektar bawang putih di Minahasa
Selatan. Kita berharap kawasan ini menjadi salah satu sentra bawang putih
terbesar di Sulawesi”, kata Prihasto di depan ribuan masyarakat yang hadir
menyaksikan Festival tersebut.
“Festival tahun depan saya harapkan sudah
bertambah lagi komoditas yang ditampilkan. Selain kentang, wortel, kubis dan
bawang daun, kami berharap bisa ditampilkan hasil panen bawang putih,” tambah
pria yang sering dipanggil Anton tersebut.
Festival Kentang Modoinding VI
diikuti ratusan peserta karnaval dari perwakilan Gereja Masehi Injili di
Minahasa (GMIM), perwakilan wilayah desa se-Modoinding serta dinas-dinas
terkait. Ribuan pengunjung menyaksikan festival tahunan petani sayuran
Modoinding tersebut. Tak hanya berasal dari masyarakat Minahasa, tapi juga dari
daerah-daerah lain bahkan mancanegara.
“Festival kentang ini kami nilai
sebagai langkah maju dan kreatif yang muncul dari rasa syukur dan kepedulian dari
segenap masyarakat Modoinding yang telah dianugerahi Tuhan berupa sumber daya
alam hortikultura yang melimpah ruah,” tandas Anton.
Bupati Minahasa Selatan, Christiany
Eugenia Paruntu, pada kesempatan tersebut mengajak masyarakat Modoinding dan
sekitarnya untuk terus mensyukuri anugerah Tuhan berupa alam yang subur dan
sayuran yang melimpah. “Setiap tahun total pendapatan masyarakat dari hasil
budidaya sayuran di kawasan ini bisa mencapai hampir 1 Trilyun. Pendapatan
petani Modoinding juga menjadi yang tertinggi di Sulawesi Utara”, kata
Christiany.
“Tak hanya kentang, Modoinding juga
kaya dengan sayur mayur. Ini anugerah Tuhan yang harus selalu disyukuri,”
tambahnya.
Direktur Perbenihan Hortikultura
sekaligus Plt. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian,
Sukarman, ditempat yang sama mengatakan varietas kentang yang banyak
dikembangkan petani Modoinding dikenal dengan Kentang SupeJohn.
“Kentang unggul granola hasil mutasi
alami tersebut ditemukan oleh salah seorang petani tulen warga Makaruyen
Modoinding bernama Bapak John Walukow. Kentang varietas Supe John memiliki
keunggulan diantaranya bentuk umbinya yang lonjong bagus, tidak mudah rusak,
kulitnya tidak mudah terkupas dan ukuran umbinya yang cukup besar”, terang
Sukarman.
“Jenis kentang tersebut sangat
disukai petani maupun konsumen. Varietas SupJohn sendiri sudah terdaftar di
Kementerian Pertanian melalui SK Mentan Nomor 3936/Kpts/Sr.120 tahun 2013,”
pungkasnya.
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian
(BPP) Modoinding, Renly Liow, menyambut baik program pemerintah mengembangkan
sayuran di daerahnya termasuk bawang putih. “Dulu disini juga pernah tanam
bawang putih. Tapi sudah lama berhenti. Tahun 2018 lalu tercatat luas tanam 300
hektarbawang putih, setelah sekian lama tidak ada pertanaman”, ujar Renly.
“Kalau untuk kentang kami makin
optimis makin berkembang. Terlebih saat ini petani sudah mampu untuk membuat
olahan makanan berbahan dasar kentang seperti kripik, dodol, donat, dan
sebagainya yang mampi menambah pendapatan petani Modoinding”, ungkap Renly
optimis.
Berdasarkan catatan statistik BPS,
produksi kentang nasional tahun 2018 lalu mencapai 1,28 juta ton atau naik
10,3% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1,16 juta ton. Khusus Minahasa
Selatan, produksi kentang tahun 2018 mencapai 46 ribu ton, naik 19% dibanding
tahun sebelumnya yang mencapai 36 ribu ton. Secara nasional Indonesia telah
mencatatkan diri mampu swasembada kentang sayur.
No comments