TERBARU

Minum Kopi, Deteksi COVID-19

Kopi tidak hanya dinikmati rasanya, tetapi juga aromanya yang kuat. Karena aromanya itu, kini kopi dijadikan sebagai alat pendeteksi COVID-19 oleh para ilmuwan.

Minum kopi di pagi hari memang sudah menjadi gaya hidup. Tidak hanya sekadar minuman, kopi juga memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh. Salah satunya dapat membangkitkan energi.

Dan baru-baru ini, kopi dijadikan sebagai alat pendeteksi COVID-19 oleh para ilmuwan. Itu dikarenakan kopi memiliki aroma yang begitu kuat. Mengingat matinya indra penciuman dan perasa merupakan gejala seseorang terkena COVID-19.

Gejala seperti itu dikenal juga dengan sebutan anosmia. Apalagi sekarang ini banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) sulit mengetahui apakah dirinya terpapar virus corona atau tidak, lapor Daily Coffee (14/12).

Untuk menangani hal tersebut, para ilmuwan sensorik dan ahli epidemiologi penyakit menular telah mengembangkan program skrining dan pengujian yang berkaitan dengan indra penciuman sebagai tanggapan terhadap virus corona.

Awalnya, para ilmuwan khawatir bahwa penyakit itu mungkin telah memengaruhi neuron yang menyebabkan koneksi penciuman terancam. Meskipun tampaknya, penyakit ini hanya memengaruhi lapisan sel di hidup yang dapat pulih dalam waktu sekitar 14 hari.

Salah seorang ilmuwan, Profesor James Schwob dari Fakultas Kedokteran Universitas Tufts mengatakan bahwa cara mendeteksi COVID-19 menggunakan kopi sangat mudah.

"Caranya sangat mudah, secara obyektif oleh seseorang di rumah adalah mengambil kopi bubuk dan melihat seberapa jauh kamu dapat menciumnya," ujar Profesor James Schwob.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Richard Doty, Direktur Smell and Taste Center di Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania. Menurutnya, jika seseorang tak bisa mencium kopi, kemungkinan ia mengalami anosmia.

"Saat kamu mengunyah makanan, molekul naik melalui tepi rongga hidung untuk mencapai reseptor penciuman di bagian atas hidung," ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa kopi dan cokelat merupakan makanan yang memiliki rasa dan aroma yang kuat. Maka, kalau ada seseorang yang tak bisa merasakan itu perlu dipertanyakan.

Cara mendeteksi COVID-19 dengan kopi ini juga pernah dilakukan oleh seorang ibu. Diceritakan saat suatu sore, ibu itu membuat secangkir kopi hanya untuk membuktikan bahwa ia tidak dapat mencium dan merasakannya.

"Dia telah mendengar putrinya tentang anosmia terkait gejala COVID-19, jadi dia mencoba dengan mencium semprotan pembersih beraroma pinus dan tidak bisa mencium baunya," ujar Profesor Ilmu Pangan, Penn State dan Cara Exten, Asisten Profesor Epidemiologi, Penn State John E. Hayes.

Dengan itu, ibu tersebut lantas melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Itulah mengapa para ilmuwan mendorong semua orang untuk aktif mencoba mencium sesuatu setiap hari.

Anosmia tiba-tiba yang tidak dapat dijelaskan adalah gejala spesifik COVID-19. Para ilmuwan mengatakan bahwa minum kopi dapat digunakan sebagai alat skrining rumahan harian terhadap COVID-19.


No comments