TERBARU

Akibat Persyaratan yang Sulit, Keberadaan Guru Penggerak di Sampang Minim

 Akibat Persyaratan yang Sulit, Keberadaan Guru Penggerak di Sampang Minim




Sampang||wartapers.com - Keberadaan Guru penggerak sangat minim di kabupaten Sampang. Terbukti di tahun ini pendidik yang lolos ujian guru penggerak hanya 35 dari 400 san guru. Minimnya pendidik yang lolos ujian guru penggerak itu, dikarenakan salah satu ujian yang sulit. 


Hal itu diungkap langsung oleh Kepala Seksi (Kasi) SMA dan pendidikan Khusus dan pendidikan layanan khusus (PK-PLK) Cabang Dinas (Cabdin) pendidikan Jawa Timur Sampang Mas'udi Hadiwijaya, Kamis (22/09/22)


Menurutnya, keberadaan guru penggerak di kabupaten yang berjuluk kota bahari itu terbilang minim. Sebab hanya 35 guru yang lolos seleksi menjadi guru penggerak. 

"Kalau jumlah keseluruhan saya lupa. Tapi untuk yang lolos ujian di tahun ini hanya 35 guru saja," ucapnya pada media online wartapers.com


Puluhan guru itu dari 400 guru yang mengikuti ujian guru penggerak. Ratusan guru itu merupakan guru sekolah menengah atas (SMA). Jadi, lebih banyak yang tidak lolos ketimbang yang lolos ujian menjadi guru penggerak. 

"Bayangkan, 35 banding 400, kan jauh perbandingnya," ungkap Mas'udi Hadiwijaya. 


Banyaknya guru yang tidak lolos itu lantaran salah satu ujian yang memang rumit. Yakni, di ujian menulis. Tidak semua guru pandai menulis artikel dan jurnal. Sedangkan salah satu ujiannya diwajibkan bisa menulis. 

"Seandainya bisa menulis pasti lulus semua," Imbuhnya. 

Keberdaan Guru penggerak sangat dibutuhkan  di 

kabupaten Sampang. 


Sebab Guru penggerak itu akan mendukung pembelajaran kurikulum merdeka. Sedangkan saat ini, sudah mau peralihan dari kurikulum 13 (K13) ke kurikulum merdeka. 

"Sebab guru penggerak sangat dibutuhkan untuk mendukung kurikulum merdeka," tuturnya. 


Pihaknya mendukung program kurikulum merdeka. Yaitu dengan cara mendorong atau mendukung guru-guru yang ikut ujian guru penggerak. Serta meminta guru yang awalnya tidak ingin mengikuti ujian Guru penggerak, menjadi pendidik yang suka relawan mengikuti ujian itu. 

"Tapi untuk pelatihan pendidik agar terlatih dalam ujian guru penggerak masih belum kami fikirkan saat ini, tidak tau besok atau lusa," pungkasnya.


Sofie

No comments