Tak Bisa Dipegang Omongannya...
Ferdinand Hutahaean. [kompas] |
Politisi Ferdinand Hutahaean menyentil pernyataan Anies Baswedan pada 2019 lalu. Saat itu Anies, tegas mengatakan tidak mau tidak ingin mengkhianati Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan
Anies saat dirinya hadir pada program Mata Najwa bertajuk, "Kejutan
2019". Wacana soal poros ketiga yang sangat kuat mengemuka, sampai ke
titik-titik terakhir.
"Bagi saya hal
seperti ini menunjukkan bahwa memang Anies Baswedan itu manusia yang tidak bisa
dipegang omongannya. Kan semudah itu, dia yang membuat komitmen," ujar
Ferdinand kepada fajar.co.id (6/10/2022).
Menurut Ferdinand, apa
yang dikatakan Anies merupakan komitmen, pernyataan sikap, bukan pilihan. Kalau
pilihan, orang bisa saja salah memilih.
"Tapi kalau sudah
yang namanya komitmen, pernyataan sikap, dia khianati sendiri artinya apa, bagi
saya suatu saat dia akan mengkhianati siapapun," tambahnya.
Ferdinand menambahkan,
komitmen dan pernyataan dirinya saja dia khianati. Apalagi komitmen dengan
orang lain nantinya.
"Jadi Anies
Baswedan itu menurut saya seseorang yang tidak layak dan tidak patut untuk
dipercaya. Tidak layak dan tidak patut untuk dibuat komitmen dengan apapun dan
dengan siapapun," lanjutnya.
Ferdinand beranggapan,
Anies bukan seseorang yang memiliki integritas baik. Menyampaikan pernyataan
yang dia langgar sendiri.
"Kalau janji dengan
pribadinya saja dia langgar, bagaimana dengan janji dengan orang lain,"
tandasnya.
Ada potongan video yang
beredar di media sosial, Anies di hadapan Najwa Shihab menuturkan, tidak akan
mengkhianati Prabowo.
"Pada semua saya
katakan. Saya tidak ingin menjadi bagian dari orang-orang yang menghianati pak
Prabowo. Saya sampaikan," ujar Anies pada potongan video itu.
Anies menambahkan,
ketika Pilres selesai dia bertemu dengan Prabowo. Anies mengaku, kepada Prabowo
dia mengatakan, tugas yang dititipkan kepada dirinya untuk di Jakarta, dari
PKS, Gerindra, telah dia laksanakan dan mission a complete.
"The report number
one. Laporan kedua, saya sampaikan, Gubernur Jakarta akan selalu dapat
perhatian. Aneh kalau kita bilang aku kaget dapat perhatian. Tidak, Gubernur
Jakarta itu selalu mendapat perhatian," ujar Anies.
Pada waktu itu, Anies mengatakan tidak akan memotong pencalonan
dan proses kampanye Prabowo. Atas komitmen itu, siapapun yang menemui,
berdiskusi, dan menawarkan soal pemcapresan, Anies menolak.
"Tidak ada yang
tahu, kecuali saya dan Pak Prabowo. Tidak ada yang tahu. Yang lain dengar
ceritanya aja. Tapi, memang tawaran-tawaran untuk maju itu berdatangan. Tapi
saya selalu katakan pada semua, meskipun tidak ada saksi, dalam pertemuan itu
tapi kata-kata saya diingat oleh pak Prabowo dan diketahui tentu oleh banyak
orang," tambahnya.
"Saya sampaikan
kepada semua, saya pegang itu. Jadi, ketika ada yang datang mendiskusikan, saya
sampaikan selama ada Pak Prabowo saya tidak mau memikirkan," sambungnya.
Adapun yang datang
mendiskusikan dan mengajak untuk menjadi calon Presiden waktu itu, Anies
bungkam dan enggan menyebut nama partainya. Tapi dia menyebut, semua Partai.
Saat itu, bukan hanya
Partai yang mengajak Anies berdiskusi soal pengajuan diri menjadi Capres.
Tetapi juga, kabarnya beberapa Ormas seperti PBNU, dan yang lainnya juga turut
menawarkan ajakan.
No comments