TERBARU

Ancaman Nyata AI di Dunia Maya

Wamenkomdigi Nezar Patria peringatkan maraknya penipuan deepfake dan bukti transfer palsu berbasis AI.​ Seberapa marak?




Reksanews, 16 April 2025 — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan yang semakin canggih dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI), khususnya deepfake dan pemalsuan bukti transfer bank.​

Nezar mengungkapkan bahwa pelaku kejahatan kini mampu membuat bukti transfer palsu yang sangat meyakinkan, bahkan meniru elemen keamanan seperti hologram yang biasanya sulit dipalsukan. "Bukti transfer itu bisa dengan cepat dibuat, bahkan sampai dengan hologram yang ada di belakangnya, itu juga bisa ditiru," ujarnya.

Nezar menambahkan bahwa teknologi deepfake memungkinkan pembuatan foto dan video palsu yang nyaris sempurna, sehingga sulit dibedakan dari yang asli. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena dapat digunakan untuk menyebarkan disinformasi dan menipu masyarakat.


Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Komunikasi dan Digital telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. Selain itu, pemerintah juga tengah menyusun peta jalan pengembangan AI untuk memastikan pemanfaatan teknologi ini secara positif dan meminimalkan risiko penyalahgunaan.

Nezar juga menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan pencegahan dan mitigasi kerugian nasabah akibat penipuan berbasis AI.

Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dalam menerima informasi dan melakukan transaksi digital, serta tidak mudah percaya pada bukti transfer yang diterima tanpa verifikasi lebih lanjut. Pemerintah terus berupaya melindungi masyarakat dari ancaman kejahatan siber yang semakin kompleks dengan memanfaatkan teknologi AI.

(Alif)

No comments