Turap Ambles, Tiga Rumah Ambruk
Amblesnya turap bantaran anak Sungai Ciliwung di RT 01 RW 08, Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta. [dokumentasi keluarahan ancol] |
Tiga rumah warga di RT 01 RW 08
Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, ambruk, Ahad, 18 November 2018.
Penyebabnya, amblesnya turap anak Sungai Ciliwung yang persis ada di sisi
rumah-rumah tersebut.
"Sebenarnya amblesnya ini
susulan, sudah dua kali. Alhasil, tiga rumah warga di RT 01 RW 08 di Kelurahan
Ancol, ambruk. Tidak ada korban jiwa," kata Lurah Ancol, Sumpeno.
Menurut Lurah Ancol Sumpeno, ketiga
rumah yang ambruk itu dihuni enam kepala
keluarga (KK) dengan total jiwa 21. Ke 21 jiwa tersebut sudah
mengungsi di tenda darurat, tepatnya di areal perikanan Pelabuhan Sunda Kelapa.
"Ketiga rumah itu masing-masing dihuni cukup banyak KK. Ditotal ada 21
jiwa. Semuanya, kini telah mengungsi dekat pintu Pelabuhan Sunda Kelapa,"
kata Sumpeno, seperti dikutip wartakota.
Amblesnya turap anak Sungai Ciliwung
itu, kata Sumpeno, karena pengerukan yang sedang dilakukan di sungai tersebut. "Turapnya
sekarang lagi diperbaiki saat ini," katanya. Walau dia tak tahu kapan
persisnya perbaikan turap itu akan selesai.
Sumpeno juga menegaskan, bahwa
amblesnya turap di titik tersebut sudah terjadi dua minggu sebelumnya. “Ini
ambles yang kedua kalinya,” kata dia.
Dan, menurut Norvord, salah seorang
warga yang rumahnya ambruk, tanda-tanda rumahnya akan ambruk sudah terlihat ketika
itu. “Beberapa genteng pada jatoh, karena bangunan mulai miring,” kata dia. "Puncaknya
Minggu kemarin, enggak kuat nahan lagi jadinya amblas kayak sekarang," tambah
Norvord.
Dugaan Norvord, amblesnya turap
tersebut tersebab penanganan yang diduga tidak tepat. Sehingga, tanah menjadi
labil dan tak kuat menahan rumah di atasnya. "Jadi kemarin itu kan
longsor, terus dibikin pondasi baru. Nah untuk bikin yang baru harus dikeruk
lagi, mungkin tekstur tanahnya yang nggak bagus, jadinya amblas," katanya.
Beruntung sebelum peristiwa nahas
itu, Norvord sekeluarga beserta tetangganya sudah berinisiatif meninggalkan
lokasi sehingga tidak sampai menelan korban jiwa. Begitupun dengan
barang-barang di dalam rumah sebagian besar sudah dievakuasi. "Kita sudah
inisiatif ngungsi, barang-barang juga sudah kita keluarkan. Untuk sementara
tinggal di tenda dulu," kata Norvord.
Sejauh ini belum ada pembiacaran
soal ganti rugi oleh Pemprov DKI Jakarta. “Belum ada pembicaraan soal itu,”
kata Norvord. “Harapan kita, ya musyawarah saja. Atur yang terbaik,” tambahnya.
Apalagi, sekarang ini pihaknya sedang focus membenahi tenda sementaranya. “Sampai
kapan tinggal di sini? Mungkin, sampai waktu yang tidak ditentukan,” kata
Norvord, mencoba melucu.
Ihwal belum adanya kepastian soal
ganti rugi itu diyakan Camat Pademangan, Mumu. “Saya belum bisa (pastikan ada) ganti rugi atau apa," kata dia,
Senin, 19 November 2018. (wartakota)
No comments