TERBARU

Warisan Intelektual Ulama Sunda-Jawa Barat “Syarh al-Shadr bi Ahl Badr”: Kamus Biografi Veteran Perang Badar Karya KH. R. Ciptarasa Mahmud Mukhtar (Bode, Cirebon)

Ahmad Ginanjar Sya'ban, santri kelahiran Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat, yang kini mengajar di sejumlah perguruan tinggi. Banyak mengurai naskah dan kitab lama karya ulama Nusantara.

Berikut ini adalah kitab berjudul “Syarh al-Shadr bi Ahl Badr” karya seorang ulama Jawa Barat asal Bode, Plumbon (Cirebon), yaitu KH. R. Ciptarasa Mahmud Mukhtar (w. 2008). Kitab ini ditulis dalam bahasa Jawa Pegon dan memuat kajian biografi para sahabat Nabi Muhammad SAW yang ikut serta dalam Perang Badar.
Kitab “Syarh al-Shadr bi Ahl Badr” karya KH. R. Ciptarasa Mahmud Mukhtar (Bode, Cirebon). [facebook/aginanjarsyaban]

Dalam kata pengantarnya, KH. Mahmud Mukhtar Bode mengatakan bahwa ia menulis karyanya ini dikarenakan masih minimnya ketersediaan referensi yang terdapat di Pulau Jawa yang memuat kajian tentang sejarah hidup para sahabat pejuang Badar. Beliau menulis:
اغ ماريهنيغ كطاه فارا عوام اغ تناه جاوي اغكغ سامي ديريغ سومراف أسماء ايفون صحابة أهل بدر رضي الله عنهم اغكغ ساغت فرايوكي ديفون سومرافي ..... فرامبلا سأساكد ساكد كاولا فرلواكي ثرات فونيكا رسالة اليت اغكغ ناميني "شرح الصدر بأهل بدر" ايغكيه لوميان كدامل تمباه ايفون فاغوره فارا عوام كدوس سأسامي كاولا
(Ing mar[g]ihining katah para awal ing Tanah Jawi ingkang sami dereng sumrap asmaipun Sahabat Ahli Badar RA ingkang sanget prayogi dipun sumrapi ….. [?] sak saged-saged kula perluake nyerat punika risalah alit ingkang namine “Syarh al-Shadr bi Ahl Badr” inggih lumayan kedamel tambahipun pangaweruh para awam kados sasami kula// Oleh karena banyak orang awam di Tanah Jawa yang belum mengetahui nama-nama para Sahabat Ahli Badar RA yang mana perlu diketahui …. Maka aku pun melakukan hal semampuku menulis risalah kecil ini yang dinamakan “Syarh al-Shadr bi Ahl Badr”. Risalah ini lumayan berguna untuk memberi sedikit informasi kepara para orang awam seperti saya)
Perang Badar adalah salah satu peristiwa terpenting dalam babakan sejarah Islam masa-masa awal (Kenabian). Perang besar yang menentukan antara pasukan Muslim melawan musuh-musuhnya ini terjadi pada 17 Ramadan 2 Hijriah (13 Maret 624 Masehi). Jumlah pasukan Muslim terdiri dari 314 orang, sementara dari pihak lawannya terdiri dari lebih 1000 orang. Meski jumlah pasukan lebih banyak dari pihak lawan, namun pasukan Muslim dapat memenangkan peperangan itu dengan gemilang.
Para sahabat yang ikut serta dalam Perang Badar yang berjumlah 314 orang itu pun mendapatkan keistimewaan dan kemuliaan tersendiri dalam sejarah agama Islam. Para cendikiawan dan sastrawan Muslim generasi setelahnya, selama berabad-abad, mengabadikan nama-nama dan biografi para veteran Badar itu dalam pelbagai macam karya.
Beberapa ulama Nusantara juga ada yang menulis karya untuk mengenang nama, perjuangan dan kemuliaan para veteran Badar ini. Di antaranya adalah Habib Salim b. Jindan yang menulis “Syifâ al-Shadr fî Manâqib Ashhâb Badr”, KH. Ali Mansyur Maibit (Tuban, Jawa Timur) yang mengarang “Shalawat Badar”, juga KH. Mahmud Mukhtar Bode yang menulis “Syarh al-Shadr bi Ahl Badr” yang sedang kita perbincangkan ini.
Jumlah keseluruhan halaman pada kitab “Syarh al-Shadr” adalah 32 (tiga puluh dua) halaman dan dicetak oleh Mathba’ah Ahmad Nabhan Surabaya (tanpa tahun cetak). Saya menjumpai versi cetakan ini di kantor PCNU Surabaya, Jawa Timur, saat mengunjungi tempat bersejarah itu pada bulan Oktober 2018 silam.
Tidak ada kolofon yang menginformasikan kapan karya ini diselesaikan. Namun, karya ini diperkirakan ditulis pada tahun 1960-an ketika pengarangnya (KH. R. Mahmud Mukhtar) sedang bermukim di Pesantren Bendo, Pare, Kediri, Jawa Timur yang pada saat itu sedang diasuh oleh KH. Khozin (w. ?). KH. Khozin sendiri adalah paman dari Syaikh Ihsan Dahlan Jampes Kediri (w. 1952) pengarang kitab “Sirâj al-Thâlibîn (syarah atas kitab tasawuf “Minhâj al-‘Âbidîn” karangan Imam Ghazali).
Hal ini melihat pada catatan akhir yang ditulis oleh pengarang yang menginformasikan hal pemukiman tersebut, juga melihat beberapa “tarqîzh” (semacam endorsement) yang ditulis oleh para ulama Jawa Timur yang bertitimangsa tahun 1964. Tertulis pada bagian akhir (“ward al-matan”) kitab:
والسلام. المؤلف: رادين جفطارسا محمود مختار الشربوني نزيل بندا فاري كديري جاوة الشرقية
(Wassalâm. Pengarang: Raden Ciptarasa Mahmud Mukhtar “nazîl” [yang singgah di] Bendo, Pare, Kediri, Jawa Timur)
Kitab ini mendapatkan “taqrîzh” dari beberapa ulama besar Jawa Timur yang hidup di tahun 1960-an, antara lain dari KH. Abdul Majid Ma’ruf Kedunglo (Kediri), KH. Mundzir Bakri Mangunsari (Nganjuk), KH. Jazuli Usman Ploso (Kediri) dan KH. Musta’in Romli Peterongan (Jombang).
Dalam “taqrîzh”-nya, KH. Jazuli Usman, pendiri dan pengasuh Pesantren al-Falah Ploso, Kediri, menulis:
وبعد. فقد تصفحت وطالعت لهذا الكتاب المسمى بشرح الصدر بأهل بدر، فقلت واشوقاه لأهل بدر، وأحسن بهذا الكتاب الذي فيه أسماء أهل بدر الذين يجب علينا اكرامهم واحترامهم فان حيهم من شعب الايمان
(Waba’du. Aku telah membaca dan menelaah kitab ini yang berjudul “Syarh al-Shadr bi Ahl Badr”. Maka aku pun mengucap “Ah alangkah rindunya kepada para ahli Badar itu, dan alangkah bagusnya kitab ini yang di dalamnya menjelaskan nama-nama para sahabat ahli Badar, yang mana kita harus memuliakan dan menghormati mereka, karena sesungguhnya mencintai mereka adalah bagian dari keimanan”)
Selain menulis kitab “Syarh al-Shadr”, KH. R. Ciptarasa Mahmud Mukhtar Bode juga terhitung produktif mengarang kitab lainnya, baik dalam bahasa Arab atau bahasa Jawa Pegon. Di antara kitab karangan beliau lainnya adalah “al-Durrah al-Saniyyah fî ‘Ilm al-Tafsîr” (ilmu tafsir), “Mawâhib al-Mughîts fî Musthalah al-Hadîts” (ilmu musthalah hadits), “Syarh Jauhar al-Maknûn” (retorika Arab), “Dhau al-Musyriq fî ‘Ilm al-Manthiq” (logika), “Ghunyah al-Miskîn fî Manzhûmah al-Sittîn” (ilmu fikih), “Nukhbah al-Banîn min Umm al-Barâhîn” (teologi), “I’ânah al-Rafîq fî Nazham Sullam al-Taufîq” (ilmu fikih), “Bint al-Sâ’ah fî ‘Awâmil al-Mi’ah” (ilmu tata bahasa Arab) dan lain-lain.
Wallahu A’lam

Sukabumi, Sya’ban 1441 Hijri/ April 2020 M

Sumber: https://www.facebook.com/ahmad.ginanjarsyaban/posts/10158118540864696

No comments