TERBARU

Di Balik Safari Politik Puan Maharani


Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. [istimewa]

Safari politik Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani jelang Pilpres 2024 belum berhenti. Teranyar, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu, 8 Oktober 2022.

Itu kali keempat Puan menemui ketua umum partai dalam kurun waktu dua bulan. Sebelumnya, Puan memulai safari politiknya dengan menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, medio Agustus lalu.

Kemudian, awal September, Puan bertamu ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Bogor, Jawa Barat.

Ketua DPR RI itu juga sempat berziarah bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar ke makam Taufiq Kiemas, ayahanda Puan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, akhir September lalu.

Tak hanya itu, Puan juga direncanakan akan bertemu Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) walaupun partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini belakangan semakin keras mengkritik PDIP hingga Presiden Joko Widodo.

Direktur Eksekutif Political and Public Studies Jerry Massie menilai safari politik Puan itu tak sekadar membangun komunikasi dengan ketum-ketum partai. Ia menyebut ada rasa tidak percaya diri dari Puan memasuki tahun politik 2023 hingga 2024.

"Saya pikir ada juga ketidakpercayaan diri Puan," kata Jerry, sebagaimana dikutip CNNIndonesia.com,  Selasa, 11 Oktober 2022.

Di sisi lain, ketidakpercayaan diri Puan maju dalam Pilpres 2024 itu terlihat dari dugaan lobi-lobi politik Megawati agar Jokowi mendukung Puan. Dugan itu mencuat usai keduanya bertemu di Batu Tulis, Bogor.

Jerry menduga Megawati menganggap Jokowi yang juga anak buahnya di partai berlambang banteng itu bisa menjadi salah satu king maker pada Pemilu 2024 mendatang.

Sejumlah pihak sebelumnya memang menyatakan Jokowi bisa menjadi king maker, karena siapapun yang akan mendapat 'endorse' dari Jokowi bisa berpeluang menang pada Pilpres 2024.

"Barangkali Megawati menilai Jokowi akan menjadi king maker, jadi sangat dibutuhkan masukannya dan bantuannya," ujar Jerry kepada CNN.

Namun, menurut Jerry sejauh ini Jokowi terlihat lebih menjagokan Ganjar dibanding bacapres (bakal capres) potensial lainnya. Hal ini, kata dia, yang akan menyulitkan Trah Soekarno pada Pilpres 2024 nanti.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah juga mengamini bahwa pertemuan Mega dan Jokowi di Batu Tulis memiliki maksud dan tujuan untuk mendukung Puan di Pilpres 2024.

Terlebih, dalam struktur partai, Jokowi hanya merupakan petugas partai yang harus 'manut' dengan setiap instruksi ketua umum.

"Pertemuan Megawati dengan Jokowi besar kemungkinan soal itu, terlebih Jokowi memang petugas PDIP, dan sudah demikian harusnya Jokowi tunduk pada perintan ketumnya sendiri," kata Dedi, masih kepada CNN.

Sementara itu, soal safari politik Puan, Dedi menilai hal itu lumrah dan perlu, mengingat ia merupakan elite partai sekaligus penerus trah politik Megawati.

Kendati begitu, Dedi tidak melihat Puan safari politik Puan bukan soal ketidakpercayaan dirinya. Menurutnya semua potensial capres juga merasa tak percaya diri jelang Pemilu 2024.

"Artinya ini soal proses politik, bukan soal ketidakpercayaan diri, bagaimanapun semua tokoh potensial pasti tidak merasa percaya diri, Ganjar risau tidak terusung, Prabowo risau jika kalah dengan Anies," jelas Dedi.

"Pun Anies risau jika mesin partai tak cukup kuat memenangkannya. Jadi komunikasi politik akan terus berlangsung untuk galang kekuatan masing-masing," pungkasnya.

Di sisi lain, ketidakpercayaan diri Puan maju dalam Pilpres 2024 itu terlihat dari dugaan lobi-lobi politik Megawati agar Jokowi mendukung Puan. Dugan itu mencuat usai keduanya bertemu di Batu Tulis, Bogor.

Jerry menduga Megawati menganggap Jokowi yang juga anak buahnya di partai berlambang banteng itu bisa menjadi salah satu king maker pada Pemilu 2024 mendatang.

Sejumlah pihak sebelumnya memang menyatakan Jokowi bisa menjadi king maker, karena siapapun yang akan mendapat 'endorse' dari Jokowi bisa berpeluang menang pada Pilpres 2024.

"Barangkali Megawati menilai Jokowi akan menjadi king maker, jadi sangat dibutuhkan masukannya dan bantuannya," ujar Jerry.

Namun, menurut Jerry sejauh ini Jokowi terlihat lebih menjagokan Ganjar dibanding bakal capres potensial lainnya. Hal ini, kata dia, yang akan menyulitkan Trah Soekarno pada Pilpres 2024 nanti.


No comments