TERBARU

Ketika Bakwan dan Sosis Bercampur Mayonais





Bakwan dan sosis adalah gambaran dari Pemerintah Indonesia yang saat ini mencatatkan bahwa terjadi defisit anggaran sebesar Rp31,2 triliun dalam dua bulan pertama tahun 2025. Data ini diumumkan oleh Kementerian Keuangan dalam laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per akhir Februari 2025.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa defisit tersebut muncul karena adanya peningkatan belanja negara yang belum sepenuhnya diimbangi oleh penerimaan negara. "Defisit ini masih dalam batas yang aman dan sesuai dengan siklus anggaran awal tahun, di mana belanja cenderung lebih tinggi sementara penerimaan masih dalam proses optimalisasi," jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (24/4).

Berdasarkan laporan, pendapatan negara hingga akhir Februari tercatat sebesar Rp326,4 triliun, sementara realisasi belanja negara mencapai Rp357,6 triliun. Kementerian Keuangan menekankan bahwa kondisi ini masih bersifat musiman dan diperkirakan akan membaik dalam kuartal-kuartal berikutnya seiring meningkatnya aktivitas ekonomi dan penerimaan perpajakan.

Ekonom dari Institute for Economic and Fiscal Studies (IEFS), Arif Budiman, mengatakan bahwa pemerintah perlu tetap waspada. “Meskipun defisit awal tahun adalah hal yang umum, pemerintah harus memperhatikan laju defisit agar tidak melebihi target tahunan, apalagi dalam situasi global yang penuh ketidakpastian,” katanya.

APBN 2025 sendiri menargetkan defisit fiskal sebesar 2,29% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah berjanji akan terus mengelola fiskal secara hati-hati, menjaga keseimbangan antara stimulus ekonomi dan keberlanjutan fiskal jangka panjang.

Hal ini menggambarkan bahwa sistem mengajarkan kita untuk menghabiskan dan bertindak sebagai pelaku komsumtif bukan produktif seperti mayonais yang ditabur diatas sosis dan bakwan.

(Achmad Suhadak)

No comments